Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

Mengajarkan Anak Sensitif Berbagi



Anak balita tak mau berbagi ? Itu wajar. Apalagi anak batita. Setelah merasa lebih ‘merdeka’ daripada bayi, ia tengah belajar bahwa ia adalah individu yang terpisah dari orang dewasa, bahwa ia memiliki keinginan dan ‘aku’ berdiri sendiri.


Saya sering mendengar sebagian orangtua berkata semacam ini pada saya “Abah, bagaimana dengan anak saya (3 tahun) kalau ada yang main ke rumah dia bilang nggak boleh suruh pulang aja mbak/mas nya. Begitu dengan pas lebaran kemarin ke tempat neneknya, ada anak lain yang main nggak boleh juga. Terus masalah makanan dan minuman, bunda dan ayahnya juga nggak boleh minta, apalagi orang lain, saya bingung ngasih taunya bagaimana?”

Anak ini sebenarnya baru pada tahap belajar bahwa barang itu milik aku. Mengajarkan berbagi adalah kewajiban orangtua. Tetapi, sebelum mengajarkan berbagi, orangtua juga harus mengajarkan tentang konsep kepemilikan.

Jika barang itu miliki orang lain, maka secara konsisten orangtua harus mengajarkan bahwa dia tidak boleh mengambil barang orang lain tanpa izin apalagi memaksa untuk meminjam atau mengambil barang orang lain. Demikian juga jika ada anak lain memaksa untuk mengambil anak kita, kita katakan pada anak lain “kamu boleh pinjam, tapi minta izin dulu ya”. Dan apapun yang terjadi dengan anak tadi: nangis, teriak. Kita harus secara konsisten (tegas) menerapkan hal ini terlebih dahulu sebelu mengajarkan berbagi pada anak.

Demikian juga dengan barang saudaranya, adik atau kakaknya. Jika kelak dia punya saudara dan masing-masing anak punya barang miliki sendiri seperti mainan, makanan atau lain-lain. Ajarkan anak kita untuk tidak mengambil barang sudaranya tanpa izin. Tidak mengambil mainan atau makanan saudaranya tanpa izin. 

Dan saat abah menerapkannya pada keempat anak saya, alhamdulillah, biidznillah, meski disimpan di tempat meja makan atau di freezer, jika ada makanan yang bukan miliknya, tidak ada satupun anak berani mengambil tanpa meminta izin si pemilik barang.  Si kakak tidak berani mengambil barang atau mainan yang dimiliki adiknya tanpa izin dan si adik pun tidak berani mengambil barang kakaknya tanpa izin. Jika ini diterapkan di rumah kita secara konsisten, dampaknya akan baik untuk anak di masa depan. Barang saudaranya saja dia tidak berani ambil, apalagi barang orang lain bukan?

Mengajarkan konsep kepemilikian berarti juga kita, orangtua harus secara konsisten tidak boleh memaksa anak memberikan barang yang dia miliki untuk di-share atau dibagi pada orang lain.

Akan tetapi, orangtua juga harus menyeimbangkannya dengan mengajarkan berbagi.  Mengajarkan berbagi setelah mengajarkan konsep kepemilikan adalah wajib.  Jika mengajarkan konsep kepemilikan tanpa disertai dengan mengajarkan berbagi maka anak ini akan menjadi anak-anak yang egois, anak-anak yang seenaknya, anak-anak yang tidak sensitif terhadap situasi sekitarnya.

Bagaimana cara mengajarkan berbagi.
Ada tiga tahap untuk mengajarkannya: CERITAKAN, LIBATKAN DAN BERIKAN DORONGAN.  

Pertama adalah tahap BERCERITA. Maksudnya ceritakan tentang apa itu BERBAGI? Bercerita dengan maksud kita mengenalkan konsep berbagi dan apa itu berbagi. Cara yang paling mudah adalah dengan sering menceritakan sebuah buku atau cerita/dongeng/kisah  yang mengajarkan anak berbagi. Sehingga anak tahu bahwa berbagi itu lebih disukai. Cerita tentang Rasulullah yang sering menyuapi pengemis tua di pasar padahal pengemis itu sering memaki-maki Rasulullah adalah salah satu cerita ‘wajib’ yang bisa diceritakan kepada anak.

Bercerita untuk mengajarkan berbagi tidak berarti harus terus melalui buku, mengajak anak ke tempat-tempat dengan kondisi lingkungan ekonomi terbatas seperti daerah pemulung, gang-gang kecil, tempat yatim piatu, juga adalah cara baik untuk melatih sensitifitas anak.

Atau saat orangtua  bersama anak di lampu merah melihat seorang anak kecil mengamen atau mengemis, kita bisa menjadikannya sebagai bahan BERCERITA. “Kamu tahu, kenapa dia melakukan itu? “ Dan seterusnya ini bisa menjadi bahan renungan anak. Bukan berarti setelah itu anak harus berbagi kepada anak-anak di lampu merah tadi.  Berbagi bisa dilakukan di tempat selain itu, di tempat yang lebih produktif untuk berbagi atau yang lebih baik untuk berbagi.

Menceritakan berbagi berarti juga memprogram pikiran anak untuk tahu tentang berbagi. Anak-anak batita pada awalnya belum bisa mengetahui tentang nilai baik dan buruk karena itu tugas kita orangtualah yang mengenalkan apa itu baik dan buruk. Nilai-nilai itu bisa kita tanamkan melalui bercerita tadi salah satunya. 

Tahap kedua adalah tahap LIBATKAN. Maksudnya,t idak sekadar memberikan contoh kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari bahwa kita juga sering berbagi, tetapi lebih dari itu saat kita melakukan aktivitas charity tersebut, libatkan anak untuk melakukannya pula.

 Misalnya saat anak melakukan apa yang diajarkan suunnah Rasulullah tentang memberi hadiah pada tetangga libatkan anak dalam menentukan hadiah apa yang bisa diberikan untuk tetangga tersebut. Kebiasaan ini bisa dilakuan sepekan sekali, dua sepekan sekali, tiga pekan sekali atau sebulan sekali menyesuaikan besaran budget yang kita sediakan. 

Di keluarga kami, sesekali berbagi dengan tetangga itu biasanya berbentuk kue, buah-buahan atau makanan yang praktis bisa langsung di santap, bisa buat sendiri bisa juga dengan  membeli.  Mohon maaf jangan berfokus tentang bahwa saya sudah pameran berbagi, bukan, tolong jangan kesitu, tapi fokuslah pada maksud saya yang ingin sekadar menampilkan contoh metode melibatkan anak dalam berbagi.

“Pekan ini kita akan berbagi hadiah dengan Pak Didin, pekan depan dengan keluarga Pak Agus, pekan ketiga dengan Pak wawan dan pekan keempat dengan keluarga Pak Nanang.  Menurut kalian, untuk keluarga Pak Didin diberikan hadiah apa ya? Kalau untuk lainnya apa?”

Setelah anak-anak memberikan usulan, salah satu usulah anak itu bisa direalisasikan sepanjang rasional. Dan kemudian usulan dari satu anak dipakai bergantian. Pekan ini misalnya usulan dari anak yang pertama yang akan dipakai, pekan kedua dari anak kedua dst. Jika anaknya hanya ada dua ya bergantian seterusnya. Jika ada anaknya masih satu ya bergantian dengan orangtuanya.

Setiap anak yang diterima usulannya boleh dipercaya juga untuk diberikan kewenangan memberikan hadiah tersebut pada tetangga. Prinsip “man usul, huwa mas’ul”, barangsiapa yang mengusulkan maka dia yang berwenang, boleh-boleh saja diterapkan di sini. Asal anak dibuat senang untuk melakukannya.  Dan Sepanjang pengalaman kami melakukan ini, insya Allah anak-anak sangat senang dilibatkan dalam kegiatan berbagi ini. Malah, mereka berebutan untuk menjadi yang berwenang memberikan hadiah tersebut. Apalagi dalam keluarga yang dibagi tersebut ada  ‘komplotan’ anak kita yang sebaya.

Tahap  ketiga adalah tahap DORONGAN.  Berikan semacam penolakan (bukan paksaan) saat anak bermain bersama tapi anak tak mau berbagi. Contoh, ayah punya kue lalu anak minta. Kemudian ayah berkata "ayah tak mau berbagi sama adik, ayah mau baginya sama kakak dan mama, soalnya adik kemarin tak mau berbagi".  

Biarkan sesekali anak merasa kecewa dan menangis diperlakukan seperti itu karena anak akan belajar bahwa oh ternyata perbuatan seperti itu tidak disenangi dan insya Allah jika orangtua terus melakukannya lagi dan lagi maka anak belajar bahwa seharusnya aku pun tidak seperti itu. Dan berikan contoh ini terus menerus insya Allah anak akan tau bahwa berbagi itu lebih disukai. Tidak langsung membuat anak jadi bisa berbagi, tetapi semakin sering dilakukan anak semakin tahu bahwa berbagi itu lebih disukai. (www.auladi.org )


Hikmah Puasa Senin Kamis

Puasa adalah amalan yang sangat utama. Dengan puasa seseorang akan terlepas dari berbagai godaan syahwat di dunia dan terlepas dari siksa neraka di akhirat. Puasa pun ada yang diwajibkan dan ada yang disunnahkan. Setelah kita menunaikan yang wajib, maka alangkah bagusnya kita bisa menyempurnakannya dengan amalan yang sunnah. Ketahuilah bahwa puasa sunnah nantinya akan menambal kekurangan yang ada pada puasa wajib. Oleh karena itu, amalan sunnah sudah sepantasnya tidak diremehkan. 

☆ Keutamaan Orang yang Berpuasa Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. 

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim ) 

Dalam riwayat lain dikatakan, “Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.” (HR. Bukhari ) Dalam riwayat Ahmad dikatakan, “Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/tebusan kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya”.” (HR. Ahmad. ) 

Di antara ganjaran berpuasa sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
1.  Pahala yang tak terhingga bagi orang yang berpuasa 
2. Amalan puasa khusus untuk Allah 
3. Sebab pahala puasa, seseorang memasuki surga 
4. Dua kebahagiaan yang diraih orang yang berpuasa yaitu kebahagiaan ketika  dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. 
5. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada bau minyak kasturi. 

☆ Lakukanlah Puasa dengan Ikhlas dan Sesuai Tuntunan Nabi Agar ibadah diterima di sisi Allah, haruslah terpenuhi dua syarat, yaitu: 
1. Ikhlas karena Allah. 
2. Mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (ittiba’). 

Jika salah satu syarat saja yang terpenuhi, maka amalan ibadah menjadi tertolak. Dalil dari dua syarat di atas adalah firman Allah Ta’ala, “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".” (QS. Al Kahfi: 110) Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen). Dan “janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”, maksudnya selalu mengharap wajah Allah semata dan tidak berbuat syirik pada-Nya. Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Al Fudhail bin ‘Iyadh tatkala menjelaskan mengenai firman Allah, “Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al Mulk [67] : 2), beliau mengatakan, “yaitu amalan yang paling ikhlas dan showab (mencocoki tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).” Lalu Al Fudhail berkata, “Apabila amal dilakukan dengan ikhlas namun tidak mencocoki ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amalan tersebut tidak akan diterima. Begitu pula, apabila suatu amalan dilakukan mengikuti ajaran beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tidak ikhlas, amalan tersebut juga tidak akan diterima.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 19) 

Baca tentang syarat diterimanya ibadah di sini. Dalil Anjuran Puasa Senin-Kamis ☆ [Dalil pertama] Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” 

☆ [Dalil kedua] Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” ☆ [Dalil ketiga] Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” 

Faedah Puasa Senin-Kamis 
1. Beramal pada waktu utama yaitu ketika catatan amal dihadapkan di hadapan Allah. 
2. Kemaslahatan untuk badan dikarenakan ada waktu istirahat setiap pekannya. 

Catatan: Puasa senin kamis dilakukan hampir sama dengan puasa wajib di bulan Ramadhan. Dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka. Untuk masalah niat, tidak ada lafazh niat tertentu. Niat cukup dalam hati. ☆ Amalan yang Terbaik adalah Amalan yang Bisa Dirutinkan Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab, ”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.” ’Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah, ”Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab, ”Tidak. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (rutin dilakukan). Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan." ''Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara''.{HR.Ahmad dan Baihaqi}. ''Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran''.{HR.Ibn Majah}. 

☆Semoga Allah memudahkan kita melakukan amalan yang mulia ini. Amalan yang rutin biar pun sedikit, itu lebih baik.☆ ☆ Dengan membiasakan puasa senin kamis bisa menjadikan seorang hamba semakin dekat dgn Sang Khaliq,dan merupakan ikatan janji seorang muslim kepada Allah SWT. dimana ketaatan pada-NYA akan terus berlangsung ,tidak hanya pada bulan Ramadhan saja.☆ ☆ Semoga kita bisa meneladani apa yg diperbuat dan di syariatkan Nabi SAW.agar dapat menggapai hikmah-hikmahnya hingga kehidupan akan jauh lebih bermakna.☆ (¯`v´¯)Aamin ya rabal Alamin(¯`v´¯)
"Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, Masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi."
"Sebenarnya sangatlah mudah menjadi Bahagia. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup dengan penuh rasa syukur. Tidak pernah ada orang egois dan tidak tahu berterima kasih mampu merasakan bahagia, apalagi membuat orang lain bahagia. Hidup ini memberi, bukan meminta."

Sempurna

Tidak seorang pun punya kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan hal yang benar.

Tersembunyi

Sebenarnya Anda lebih berani dari yang anda duga, lebih kuat dari yang anda tahu, dan lebih pintar yang anda kira, namun itu semua tersembunyi dibalik diding tipis bernama keragu-raguan.

Pekerjaan Besar

Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan, walaupun sebenarnya anda membencinya.

ADAB ADAB membaca ALQUR'AN

  1. NIAT benar-benar ingin meraih RIDHO, RAHMAT, AMPUNAN, HIDAYAH, BERKAH & SYURGA ALLAH, 
  2. Sadar yang dibaca adalah MU'JIZAT, KALAMULLAH, KEBENARAN MUTLAK & PETUNJUK HIDUP,
  3. Mulut bersih, 
  4. Suci berwudhu, 
  5. Utamanya ditempat yang bersih, 
  6. Membaca ta'awudz "A'udzu billahi minas-syaithonirrajiim", (QS16:98), 
  7. Membaca BASMALLAH, 
  8. Membaca dengan tartil, pelan-pelan, tenang, tidak buru-buru, seakan BERDIALOG langsung dg ALLAH, "...& bacalah Alqur'an itu dengan perlahan-lahan penuh penghayatan" (QS 73:4), 
  9. Diringi doa & zikir, Huzaifah ra. berkata; Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah, beliau membaca surat Al Baqarah, An Nisaa' & Ali 'Imran. Beliau membaca perlahan-lahan, apabila sampai paad ayat tasbih beliau bertasbih, apabila sampai pada ayat permohonan beliau memohon, & apabila sampai pd ayat ta'awudz beliau mohon perlindungan (HRMuslim). 
  10. BERDOA selesai membaca Alqur'an sgt MUSTAJAB.

Ujian : Sumber Kebahagiaan

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, & buah-buahan & sampaikanlah KABAR GEMBIRA kepada orang2 SABAR Yaitu, orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "innalillaahi wainnaa ilaihi rooji'uun" {sesungguhnya kami milik Alloh & kepadaNya kami kembali}, mereka itulah yg memperoleh ampunan & rohmat dari Tuhannya & mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk." (QS 2:155-157).

Kegagalan

GAGAL bukanlah disaat Anda terjatuh , tetapi disaat Anda memutuskan untuk menyerah dan berhenti berusaha untuk berdiri setelah terjatuh.

Bekal Bisnis

Dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Anda bisa dan tetap yakin bahwa Allah akan membukakan kesuksesan bagi bisnis kita.

Back To Top